Film yang berkisah tentang seorang putri atau pangeran
yang turun ke jalan memang bukan hal yang baru namun Roman Holiday bisa jadi adalah kisah klasik yang paling abadi. Alkisah
Ann (Hepburn) adalah seorang putri termasyur dari sebuah kerajaa. Ia bosan
dengan rutinitas kenegaraannya ketika berkunjung ke Roma. Ia lari dari istana
tempat ia menginap dan menyamar sebagai rakyat biasa. Tak sengaja ia bertemu
dengan Joe Bradley (Peck), seorang jurnalis media cetak yang menemaninya
berkeliling kota. Joe yang semula hanya ingin mendapatkan berita justru jatuh
hati pada sang putri. Sementara sang putri harus memilih antara tugas negara dan
kepentingan pribadinya.
Plot diatas adalah cerita klasik yang seringkali kita
lihat dalam film-film komedi romantis yang bertutur ringan dan menghibur. Kisah
film ini bisa dianggap salah satu kisah cinta “putri raja dan pemuda biasa” paling
awal yang populer. Kisahnya menginspirasi banyak film komedi romantis setelahnya
hingga kini. Tidak seperti plot lazimnya, ending filmnya pun menggantung, tidak
seperti yang diharapkan penonton. Justru ini yang membuat kisah filmnya abadi
dengan membiarkan penonton berandai-andai dengan mimpinya. Siapa yang tak suka
bisa berkencan dengan seorang putri jelita atau pangeran rupawan?
Roman Holiday adalah film pertama Audrey Hepburn berperan sebagai
peran utama dan diluar dugaan adalah film yang membuatnya menjadi salah satu
bintang Hollywood paling bersinar di eranya. Talenta alami Hepburn dalam
berakting terlihat dalam semua adegannya bahkan menenggelamkan aktor besar
sekelas Gregory Peck. Hepburn bermain sempurna sebagai seorang putri yang
anggun dan terpelajar namun di sisi lain ia juga kekanakan, bosan, dan
kesepian. Modal wajah jelita yang ia miliki tanpa dipungkiri menjadi daya tarik
tersendiri yang sangat membantu perannya. Tak heran jika ia meraih Oscar untuk
perannya ini. Sementara Peck sendiri juga tak bermain buruk namun sorotan
kamera kali ini memang bukan untuknya.
Setting Kota Roma yang eksotis
menjadi daya pikat tersendiri menemani Ann dan Joe. Konon Roman Holiday adalah salah satu film Hollywood paling awal
menggunakan shot on location walau
beberapa adegan ada yang mengambil tempat di studio Cinecitta, Roma. Penonton turut
diajak berkeliling menikmati keindahan kota Roma, arsitektur, jalan, kafe, pasar,
hingga obyek wisata populer seperti Colleseum. Semua pencapaian teknis diatas
tak luput dari sentuhan sutradara kondang William Wyler. Seperti film-filmnya
kebanyakan, Wyler mampu meleburkan dengan baik antara cerita dengan pencapaian teknis.
Satu shot pada akhir filmnya,
menggunakan teknik kamera handheld yang berjalan mundur mengikuti Joe.
Singgasana Ann lambat laun tampak mengecil sejalan dengan Joe yang harus
melupakan kenangannya dengan sang putri. Tak banyak film roman yang mampu
memberikan kesan manis begitu mendalam bagi penontonnya. Tak ada salahnya jika Roman Holiday kita sebut sebagai kisah
roman klasik yang abadi.
Himawan Pratista
Roman Holiday (1953) Distributor : Paramount Pictures Sutradara : William Wyler Produser : William Wyler Penulis Naskah : Dalton Trumbo / Ian McLellan Hunter / John Dighton Pemain : Gregory Peck / Audrey Hepburn / Eddie Albert Ilustrasi Musik : Georger Auric / Victor Young Sinematografi : Henri Alekan / Franz Planer Editing : Robert Swink Bujet : $1,5 juta Durasi : 118 min
Himawan Pratista
Roman Holiday (1953) Distributor : Paramount Pictures Sutradara : William Wyler Produser : William Wyler Penulis Naskah : Dalton Trumbo / Ian McLellan Hunter / John Dighton Pemain : Gregory Peck / Audrey Hepburn / Eddie Albert Ilustrasi Musik : Georger Auric / Victor Young Sinematografi : Henri Alekan / Franz Planer Editing : Robert Swink Bujet : $1,5 juta Durasi : 118 min
No comments:
Post a Comment