Kombinasi Kisah Unik dan Akting Menawan
Tahun: 2012
Produksi : Karuna Pictures / Investasi Film Indonesia
Sutradara : Teddy Soeriaatmadja
Produser : Teddy Soeriaatmadja / Adiyanto Sumarjono / Indra Tamorron Musu
Penulis Naskah : Millan Rushan / Teddy Soeriaatmadja
Pemain : Donny Damara / Raihaanun
Ilustrasi Musik : Nobby Surjadi
Sinematografi : Ical Tanjung
Editing : Waluyo Ichwan Diardono
Durasi :
Berbekal
kenangan manis di masa ciliknya, Cahaya (Raihaanun) seorang gadis pesantren, mencari
sang ayah yang telah meninggalkannya selama belasan tahun. Sang Ayah, Saiful
(Donny Damara) ternyata berprofesi sebagai seorang waria yang dikenal dengan
nama Ipuy yang selalu mangkal di pinggir jalan mencari pelanggan. Betapa
kagetnya sang anak melihat kondisi sang ayah.
Dalam semalam itu sang ayah dan putrinya berusaha mencari sesuatu yang
telah lama hilang dari kehidupan mereka masing-masing yang amat berbeda.
Kisah unik
tentang hubungan ayah dan putrinya belum pernah disajikan begitu drama seperti
ini. Latar belakang Saiful dan Cahaya yang sangat berbeda membuat konflik
muncul begitu mudah namun mendalam. Salutnya, kisah yang hanya semalam tanpa
latar cerita yang memadai ternyata mampu memperlihatkan konflik yang begitu
luas dan mendalam dari masing-masing karakter. Informasi cerita lambat laun
mampu mengisi banyak pertanyaan terlontar baik dari sisi sang ayah maupun
putrinya. Sub plot, konflik Saiful dan para preman, serta Saiful dengan
pacarnya sangat pas mendukung cerita. Singkatnya, kisahnya amat sederhana namun
mendalam.
Penampilan
Donny Damara dan Raihaanun adalah juga salah satu unsur keberhasilan film ini.
Donny mampu tampil genit, kasar, dan sensitif sebagai Ipuy namun juga sekaligus
mampu tampil ekspresif menampakkan kekosongan jiwanya ketika ia menatap
putrinya. Raihaanun juga tak kalah meyakinkan dengan tampil lugu, tegar, dan
cerdas sebagai seorang putri yang amat mendambakan sosok seorang ayah. Mereka
berdua memiliki chemistry yang kuat
didukung oleh dialog-dialog yang lugas serta menyentuh.
Sepanjang
filmnya kamera selalu bergoyang (teknik handheld
camera) namun terkadang terlalu over sehingga
terasa kurang nyaman. Gambar seringkali outfocus (kabur) dengan motif yang
sudah terancana. Komposisi visual yang kuat mampu menampilkan suasana malam
ibukota dari sisi yang berbeda. Satu shot brilyan dalam sebuah adegan mampu
memperlihatkan sang ayah dan sang anak yang berada di dunia yang sama sekali
berbeda. Ilustrasi musik juga pas mendukung tiap adegannya.
Lovely Man dari sisi tema yang unik dan nyeleneh memang terasa sekali sebagai
film yang lebih ditujukan penonton luar ketimbang lokal dan sepertinya film ini
berhasil. Kekuatan tema dalam kemasan yang sederhana dari sisi cerita dan
teknik menjadi nilai jual film ini. Kita harapkan film-film dengan tema dan
sisi dramatik yang kuat seperti ini lebih banyak muncul untuk bisa mengangkat
sinema kita di mata dunia.
M. Pradipta
No comments:
Post a Comment