Aksi Nyata Para Sineas Muda yang Patut Diapresiasi
Sutradara : Adriyanto
Dewo / Chairun Nissa / Billy Christian / Nicholas Yudifar / Harvan
Agustriansyah
Produser: Chand Parwez
Servia /Upi
Pemain: Luna Maya /
Maya Otos / Tara Basro / Imelda Therinne/
Ichi Nuraini / Sigi Wimala / Poppy Sovia / Bella Esperance / Dion Wiyoko
Penulis Naskah: Chairun
Nisa / Billy Christian / Harvan Agustriansyah / Daud Sumolang / Sungkono Pastra
/ Adi Baskoro
Editor: Aaron Hasim
/ Ryan Purwoko / Syarif Hidayat / Yusep Permana
Sinematografi: Hani
Pradigya / M. Batara Gumpar Siagian / Muhammad Firdaus / Salfero
Albert / Suharja Nasrun
Ilustrasi Musik: Tya
Subiakto Satrio
Studio: Upi
Production/Starvision
Durasi: 97 menit
Ketakutan
diciptakan melalui Hi5teria yang
merupakan kompilasi lima film pendek karya lima sineas muda yang baru memulai
debut mereka di layar lebar. Omnibus film horor memang jarang namun bukanlah
sesuatu yang baru dalam perfilman Indonesia. Takut
: Faces old Fear (2008)
menghadirkan tujuh sutradara yang menggarap enam kisah berbeda.
Segmen pembuka karya Adriyanto
Dewo berjudul “Pasar Setan”. Segmen ini menampilkan hal paling
menakutkan yang harus dihadapi oleh para pendaki gunung, yaitu tersesat. Dari
judul filmnya saja sudah tidak sesuai dengan jalan cerita (entah mungkin ada
makna lain), karena kisahnya sendiri lebih terpusat pada aksi tersesat. Disamping
itu suasana hutan yang diambil pada siang hari juga mengurangi rasa takut
penonton. Segmen
“Wajang Koelit” oleh Chairun Nisa merupakan segmen yang mengusung budaya Jawa
Tengah yang memiliki karakter mistik yang kuat. Pertunjukan
Wayang, musik dari gamelan, nyanyian 'nembang' Jawa
yang magis sukses membuat histeria penonton. Menariknya, segmen ini diperankan
oleh pemain luar (Maya Otos) yang berperan sebagai wartawan asing.
“Kotak
Musik” karya Billy
Christian mengangkat kisah perempuan yang apatis dengan dunia
mistik. Ia harus mempertanyakan lagi ketidakpercayaannya saat diteror oleh
kotak musik dari rumah berhantu. Sayangnya banyak hal yang tidak dieksplor
dalam film ini. Dengan kualitas akting Luna Maya yang lumayan mendukung, film
ini dapat lebih menakutkan serta memberikan sentuhan psikologi thriller yang
dahsyat. “Palasik”
karya Nicholas
Yudifar menceritakan tentang legenda makhluk mistis asal
Minangkabau, kepala terbang tanpa tubuh yang meneror wanita hamil. Akting Poppy
Sovia dan Imelda Therinne sudah cukup baik namun sayangnya kualitas film tidak
diimbangi penampakan hantu Palasik yang tampak konyol dengan efek visual
murahan. Terakhir “Loket” karya Harvan Agustriansyah mengisahkan tentang seorang wanita
penjaga loket parkir di sebuah gendung yang diteror oleh sesosok hantu wanita
misterius. Peran wanita yang terjebak di basement memang menarik dan
menegangkan ditambah dengan penampilan Bella
Esperance yang menyeramkan.
Secara
keseluruhan Histeria masih jauh dari sempurna. Dari sisi ide film ini tentu
banyak kemiripan dengan film horor Thailand, yakni 4bia dan sekuelnya. Dari segi setting sudah lumayan meskipun tidak
semuanya memuaskan. Dari segi make up, sosok hantu juga kurang menyeramkan diperparah efek visual yang
kurang memadai. Ilustrasi musik oleh Tya Subiakto cukup baik dan mampu menambah
unsur ketegangan. Satu keunggulan dari Hi5teria adalah tidak adanya unsur
erotis murahan yang melekat pada banyak film horor kita kebanyakan. Film ini
adalah salah satu contoh yang dapat menjadi cambuk semangat bagi para sineas
muda untuk masuk ke industri perfilman layar lebar nasional dan sekaligus
pembelajaran untuk mereka menuju karir yang lebih besar.
Debby Dwi Elsha
1 comment:
reviewnya bagus min :) kalo mau nonton langsung aja ke http://www.gostrim.com disitu bisa nonton tanpa perlu download dulu :)
Post a Comment