Hell No!
18 Februari 2012
Sutradara: Mark Neveldine / Bryan
Taylor
Produser: Avi & Ari Arad / Michael
De Luca / Steven Paul / Ashok Amritraj
Penulis Naskah: David S. Goyer / Scott
Gimple / Seth Hoffman
Pemain: Nicholas Cage / Johnny
Whitworth / Christoper Lambert
Sinematografi : Brandon Trost
Editing: Brian Berdan
Ilustrasi Musik: David Sardy
Studio: Hyde Park Entertainment /
Marvel Knigths / Crystal Sky Pictures / Imagenation Abu Dhabi
Distributor: Columbia Pictures
Durasi: 95 menit
Bujet: $75 juta
Jika Anda kriminal, ketika tengah melakukan aksi jahat lalu mendadak datang
sosok misterius menggunakan motor besar yang seluruhnya diselimuti api membara.
Sosok tersebut menyeramkan, berwajah tengkorak, tinggi, besar, dan kebal
peluru. Apa yang Anda lakukan? Orang waras pasti ambil langkah seribu atau
setidaknya berusaha lari walau mungkin tak ada gunanya. Hanya manusia dungu
yang mau berhadapan dengan sosok semacam itu.
Ghost Rider (2007), walau tak
bersahabat dengan pengamat karena buruknya kualitas cerita namun film ini
bersahabat dengan penonton dari suksesnya film ini meraih lebih dari $200 juta.
Harapan kualitas cerita yang semakin membaik pada sekuelnya sia-sia belaka
justru malah lebih buruk dari film pertamanya. Sentuhan David S. Goyer untuk
naskah filmnya, yang juga menulis naskah The
Dark Knight, ternyata tak berbuah hasil. Alur cerita yang dipaksakan,
terlalu serius, tempo plot yang lambat, detil cerita yang tak jelas, aksi yang
bertele-tele, masalah kontinuitas dengan film pertama, dan banyak kelemahan lainnya
membuat bosan dan mengantuk.
Cerita kini beralih ke wilayah Eropa Timur tanpa alasan yang jelas
mengapa Johnny mengasingkan diri di sana. Iblis ternyata tak pernah mengenal
wilayah. Tawaran untuk melakukan kesepakatan dengan iblis seperti halnya Johnny
dulu ternyata juga terjadi disini. Alkisah seorang wanita muda yang sekarat
didatangi sang iblis dan ia melakukan kesepakatan sehingga nyawanya tertolong.
Sang iblis meminta anak dari wanita tersebut dan ia menyanggupinya. Setelah
beberapa tahun kemudian sang iblis meminta anak tesebut untuk dijadikan tubuh inang
baru sang iblis. Cuma Johnny seorang yang berdiri di antara Iblis dan sang
anak. Entah sang iblis ingin lebih muda
atau entah tujuannya apa yang jelas sepertinya ia baik-baik saja tanpa harus
pindah tubuh. Sang Iblis bahkan bisa membuat seseorang menjadi super dengan
memberinya kekuatan dengan menguraikan apa saja yang disentuhnya. Kenapa harus repot
pindah tubuh?
Duo sineas, Mark dan Bryan, kita kenal terbiasa dengan adegan aksi-aksi
brutal dan cepat melalui dua seri film Crank.
Dalam filmnya kali ini justru sebaliknya, adegan aksi terhitung lebih lambat
temponya, kadang malah membuat kita gemas karena terlalu bertele-tele.
Penggunaan CGI pun juga sama, walau tak sehebat yang sebelumnya namun beberapa
adegan aksi disajikan sangat mengesankan. Satu yang paling “mengerikan”
sekaligus indah adalah ketika Ghost Rider mengendalikan traktor raksasa yang
diselimuti api untuk menghabisi musuh-musuhnya. Bicara soal 3D, filmnya nyaris
sama dengan jika kita menontonnya dengan 2D, jadi percuma saja karena efek 3D-nya
kurang menggigit.
Entah mungkin karena bujet yang jauh berkurang dari seri pertamanya
atau faktor lainnya, faktanya secara keseluruhan film ini lebih buruk dari film
pertamanya. Inti kisahnya sebenarnya berpotensi menjadi film superhero
berkualitas baik, yakni mengungkap identitas siapa sesungguhnya Ghost Rider,
dan Johnny menemukannya dengan jalan yang penuh liku. Sayang ide dan alur
cerita tidak digarap dengan baik dan banyak mengesampingkan kisah awalnya. Di
akhir adegan, Johnny berkata, “Hell yeah!” dan saya menjawab, “Hell no!”. (D)
No comments:
Post a Comment