Charming but Not One of Pixar’s Best
22 Juni 2012
Sutradara: Mark Andrew / Brenda Chapman
/ Steve Purcell
Produser: Katherine Safarian
Penulis Naskah: Mark Andrew / Brenda
Chapman / Steve Purcell / Irene Mecchi
Pemain: Kally MacDonald / Emma Thompson
/ Billy Connoly
Sinematografi : _
Editing: Nicholas C. Smith
Ilustrasi Musik: Patrick Doyle
Studio: Pixar
Distributor: Walt Disney Pictures
Durasi: 93 menit
Bujet: $185 juta
Melalui Brave, Pixar mencoba sesuatu yang baru menggunakan
sineas wanita sehingga tampak sekali sentuhan feminin dalam kisah filmnya kali
ini. Ini juga adalah kali pertama Pixar memproduksi kisah dongeng – fantasi
dengan tokoh utama seorang wanita. Alkisah Merida adalah seorang putri yang
sangat mahir memanah hasil didikan, sang ayah, Fergus. Sesuai tradisi Merida
harus menikah dengan para pangeran dari klan-klan dibawah kekuasaan ayahnya.
Merida menolak tapi Elinor, sang ibu memaksanya dengan keras. Merida akhirnya lari
dari istana lalu bertemu dengan seseorang penyihir, dan ia memintanya agar merubah
sikap ibunya. Sihir ternyata berhasil namun hasilnya sungguh diluar dugaan
Merida.
Berbeda dengan
tema film-film Pixar sebelumnya yang mengutamakan persahabatan dan team works, kali ini mengangkat hubungan
personal antara putri dan ibunya. Mereka masing-masing belajar lebih memahami
satu sama lain melalui serangkaian petualangan yang terjadi. Juga tidak seperti
film-film Pixar sebelumnya, peralihan babak awal ke babak kedua (bermulanya
konflik) terjadi cukup lama. Hingga sekitar setengah jam durasi, cerita masih
menggantung dan menjenuhkan, namun setelahnya penuh dengan kejutan. Cerita mengalir
tanpa henti hingga klimaks menjadikan Brave
sebuah petualangan menonton yang menghibur, hangat, penuh dengan kelucuan,
serta menyentuh.
Bicara soal
pencapaian visual rasanya Brave
adalah yang terbaik diantara film-film Pixar lainnya. Gambar terlihat sangat
halus hingga bulu beruang pun terlihat begitu nyata. Sajian gambar yang begitu
fantastis juga didukung oleh ilustrasi musik serta lagu-lagu berirama pop yang begitu
pas mengiringi beberapa adegannya. Adegan-adegan aksi memang tidak seatraktif
film-film Pixar sebelumnya yang penuh dengan aksi-kejar mengejar seru namun kali
ini cukup menghibur mengalir sesuai tuntutan cerita. Toh, kualitas gambar yang
sangat memukau dengan gerak kamera yang dinamis telah sangat menghibur kita
sejak awal.
Brave adalah sebuah percobaan baru bagi
Pixar. Sekalipun kisahnya universal untuk segala kalangan namun sentuhan
feminin kisahnya membuat Brave sepertinya
akan lebih baik diterima dan dipahami oleh penonton wanita (khususnya ibu dan remaja
putri). Perjudian menggunakan karakter utama wanita apa juga bisa membawa sukses
seperti film-film Pixar sebelumnya. Kisahnya memang menyentuh namun belum bisa menghibur
dan menyamai kedalaman tema film-film terbaik Pixar, seperti seri Toy Story, Ratatoille, Wall E, serta Up. Conclusion, it’s a girl and mother film and perhaps it’s
the best. (B)
PS: Jangan
datang terlambat masuk gedung karena Anda akan melewatkan salah satu film
pendek terbaik Pixar, La Luna.
Baca ulasan film-film Pixar lainnya di blog ini:
http://montase.blogspot.com/2000/09/up-another-pixar-masterpiece.html
http://montase.blogspot.com/2000/08/dubbing-merusak-segala-keindahan-walle.html
http://montase.blogspot.com/2000/09/toy-story-3-completing-saga.html
Baca ulasan film-film Pixar lainnya di blog ini:
http://montase.blogspot.com/2000/09/up-another-pixar-masterpiece.html
http://montase.blogspot.com/2000/08/dubbing-merusak-segala-keindahan-walle.html
http://montase.blogspot.com/2000/09/toy-story-3-completing-saga.html
No comments:
Post a Comment