Belum
pernah ada trilogi film yang memiliki pencapaian serupa. Sebenarnya apa yang
menjadi kekuatan tiga film ini sehingga sering disebut terobosan baru bagi
genre superhero? Apakah karena semata sosok Batman yang memang sudah menjadi
ikon universal; apakah pendekatan realistik yang digunakan pencapaian estetiknya;
atau pendekatan psikis tema dan kisahnya; atau karena sentuhan ajaib Nolan;
atau lainnya? Bisa jadi semua benar. Artikel ini mencoba mengungkap dari sisi
tema dan kisahnya, bukan tentang Bruce Wayne, Batman, Joker, atau Bane namun
tentang perjalanan seorang manusia menghadapi trauma, rasa takut, serta ujian
fisik dan mental maha hebat yang harus dilampauinya untuk bisa menjadi seorang
“Superhero”.
Trilogi The Dark Knigth
Kehadiran “Montase” ditimbang perlu di tengah pergulatan sinema Indonesia menemukan jati dirinya. Wacana seputar sinema kemudian menjadi sebentuk perhatian bagi “Montase” untuk menawarkan cara pandang alternatif atas sinema. Kajian komprehensif semacam ini diharapkan mampu membangun hubungan berkesinambungan antara sineas sebagai pelaku aktif dan penonton maupun pemerhati sinema sebagai pelaku pasif yang akhirnya bermuara pada perkembangan penting jagad sinema di tanah air.
Sasaran “Montase” adalah pelajar, mahasiswa, maupun umum. Segmentasi pasar tersebut kemudian terbagi lagi menjadi dua kategori, yaitu para pecinta maupun pemerhati sinema.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment