The Perfect House

Film Thriller Menarik


Tahun Rilis: 2011
Sutradara : Affandi Abdul Rachman
Produser : Vera Lasut
Penulis : Alim Sudio / Affandi Abdul Rahman / Vera Lasut
Pemeran : Cathy Sharon / Bella Esperance / Endy Arfian / Mike Lucock / Wanda Nizar
Sinematografi : Faozan Rizal

         
         

           Julie (Cathy Sharon) adalah seorang guru privat anak-anak dengan kebutuhan khusus. Setelah mengajar Angie, muridnya yang autis ringan, Julie ingin istirahat sejenak untuk menjernihkan pikiran dan berlibur. Namun, Nyonya Rita (Bella Esperance), meminta Julie untuk memberikan pelajaran les privat kepada cucunya, Januar (Endy Arfian). Guru sebelumnya telah hilang dan tidak ada yang mngetahui jejaknya. Julie merasa empati dan setuju untuk menjadi guru Januar ketika Nyonya Rita memberitahu bahwa orang tua Januar juga tewas karena kecelakaan, sama dengan kedua orang tua Julie. Julie pun menahan diri dari rencana liburannya. Namun, apa yang Julie alami di rumah tersebut menjadi jauh dari yang ia bayangkan. Sebuah rahasia yang sangat gelap tersembunyi di dalam rumah itu. Kehidupan Julie pun terancam selamanya.

            Ditengah film Indonesia yang monoton, muncul satu lagi film thriller yang menarik perhatian setelah Rumah Dara beberapa tahun lalu. Film besutan Affandi Abdul Rachman bahkan juga ikut dalam Puchon International Fantastic Film Festival (PiFan). Mengusung tema thriller psikologis, film ini memang tidak sesadis film Rumah Dara garapan Mo Brothers. The Perfect House beralur lambat memaksa penonton untuk bersabar namun adegan demi adegan ditampilkan cukup menarik. Tampaknya sang sineas berusaha untuk memberikan atmosfer yang mencekam di sejak awal namun sayangnya, setting rumah Belanda tua yang memiliki peran besar dalam film ini tidak memiliki penjelasan yang memadai. Seperti kebanyakan film kita, cerita filmnya mudah ditebak walau terlihat upaya untuk memberikan bumbu agar terlihat lebih misterius. Rasa penasaran penonton menurun drastis saat Nyonya Rita berkata pada Julie, “Kamu sama sekali belum mengenal cucu saya dengan baik” atau gamblang lagi saat seorang karakter diperlihatkan berbicara sendiri. Kunci cerita filmnya sudah bisa ditebak dari sini. Fase ini terlalu cepat sehingga greget penonton menjadi berkurang.

           Kenikmatan emosional dari film ini dibantu dengan tata sinematografi karya Faozan Rizal yang mampu menghadirkan setiap momen dari jalan cerita film ini. Hal lain yang cukup mengesankan adalah kehadiran tata musik arahan duo Aghi Narottama dan Bemby Gusti yang menambah rasa deg-degan penonton sehingga tidak terasa bosan di separuh awal film. Dari segi kualitas akting para pemainnya, tidak ada yang begitu menarik perhatian. Fans slasher terlanjur telah menikmati akting Shareefa Danish dalam Rumah Dara terlebih dahulu, sehingga kekuatan karakter Madam Rita.

            The Perfect House adalah sebuah pencerahan bagi harapan penikmat film Indonesia, ditengah maraknya film-film horor yang terlalu banyak menampilkan karakter hantu dengan kualitas rendah disertai sentuhan seks murahan. The Perfect House membuktikan bahwa tidak sulit untuk memberikan suguhan yang bermutu walaupun film ini jauh jika dibandingkan dengan film thiller asing. Paling tidak, The Perfect House adalah film yang patut kita hargai karena tampak niat yang kuat dalam penggarapannya. Hasil kerja keras terbukti dengan banyaknya pujian dari distributor Eropa. Para distributor mengaku terkejut dengan kualitas film Indonesia yang tidak kalah dengan film-film produksi Eropa dan Amerika. Mereka memuji kualitas sinematografi, tata kamera, setting, dan juga detil dari film ini.

Debby Dwi Elsha

No comments: