3 Februari 2011
The Green Hornet
Sutradara: Michel Gondry
Produser: Neal H. Moritz
Penulis Naskah: Seth Rogen / Evan Goldberg
Pemain: Seth Rogen / Jay Chou / Cameron Diaz / Cristoph Waltz
Ilustrasi Musik: James Newton Howard
Penata Kamera: John Schwartzman
Editing: Michael Tronick
Studio: Original Film
Distributor: Columbia Pictures
Durasi: 119 menit
Bujet: $120 juta
Britt Reid (Rogen) adalah putra seorang milyuner pemilik surat kabar Sentinel di LA. Tabiat Reid yang selalu menghabiskan waktu sia-sia untuk bersenang-senang membuat kesal sang ayah. Suatu ketika sang ayah dibunuh dan Reid sangat terpukul. Segalanya berubah ketika Reid bertemu Kato (Chou), ahli mekanik dan supir ayahnya, yang ternyata juga ahli senjata serta beladiri. Reid lalu mengajak Kato untuk menjadi “superhero” dengan menjadi kriminal yang ditakuti para kriminal. Reid bahkan memanfaatkan surat kabar ayahnya untuk mem-blow up mereka ini dengan memberi nama sang jagoan “The Green Hornet”. Sepak terjang The Green Hornet ternyata membuat berang sorang mafia Rusia, Benjamin Chadnofsky (Waltz) yang membuat sayembara berhadiah $1 juta untuk menyingkirkan pemain baru ini.
The Green Hornet
Sutradara: Michel Gondry
Produser: Neal H. Moritz
Penulis Naskah: Seth Rogen / Evan Goldberg
Pemain: Seth Rogen / Jay Chou / Cameron Diaz / Cristoph Waltz
Ilustrasi Musik: James Newton Howard
Penata Kamera: John Schwartzman
Editing: Michael Tronick
Studio: Original Film
Distributor: Columbia Pictures
Durasi: 119 menit
Bujet: $120 juta
Britt Reid (Rogen) adalah putra seorang milyuner pemilik surat kabar Sentinel di LA. Tabiat Reid yang selalu menghabiskan waktu sia-sia untuk bersenang-senang membuat kesal sang ayah. Suatu ketika sang ayah dibunuh dan Reid sangat terpukul. Segalanya berubah ketika Reid bertemu Kato (Chou), ahli mekanik dan supir ayahnya, yang ternyata juga ahli senjata serta beladiri. Reid lalu mengajak Kato untuk menjadi “superhero” dengan menjadi kriminal yang ditakuti para kriminal. Reid bahkan memanfaatkan surat kabar ayahnya untuk mem-blow up mereka ini dengan memberi nama sang jagoan “The Green Hornet”. Sepak terjang The Green Hornet ternyata membuat berang sorang mafia Rusia, Benjamin Chadnofsky (Waltz) yang membuat sayembara berhadiah $1 juta untuk menyingkirkan pemain baru ini.
The Green Hornet yang konon kisah aslinya diambil dari program radio telah beberapa kali diadaptasi beberapa media menjadi serial tv serta buku komik, hingga film. Dari sisi sisi cerita The Green Hornet menawarkan kisah superhero unik yakni melawan kriminal dengan “kriminal”. Tokoh utamanya pun bukan sosok jagoan berkekuatan super seperti layaknya superhero lazimnya. Sang jagoan justru lebih banyak berceloteh dan berpolah konyol. Namun dari sisi cerita secara keseluruhan tak banyak yang ditawarkan. Gondry yang sebelumnya membuat film-film bernuansa absurd macam Eternal Sunshine dan Be Kind Rewind kali ini tak tampak sama sekali sentuhannya. Satu sentuhan artistik “absurd” Gondry hanya tampak pada adegan aksi yang menampilkan efek bayangan ketika Kato menghajar para preman.
Aksi komedi serta dialog konyol memang menjadi penekanan filmnya. Rogen yang juga menulis skripnya memang menyukai komedi verbal seperti ini hingga adegan dialog yang tak penting pun bisa diulur-ulur. Duo Rogen dan Chou juga tampil tidak buruk sekalipun karakter Kato lebih banyak pasif. Cameron Diaz yang bermain sebagai Lenore tampak sekali hanya berfungsi sebagai pemanis tanpa banyak peran yang berarti. Sementara Christoph Waltz yang bermain kuat dan percaya diri dalam Inglorious Basterds kali ini mendapat peran konyol yang sama sekali tidak pas dengannya.
The Green Hornet bagi penonton awam adalah film aksi komedi yang menghibur terutama karena komedi verbal serta beberapa adegan aksi konyolnya. Sentuhan Rogen tampak lebih dominan ketimbang sentuhan Gondry. Sekalipun di masa silam Gondry berkolaborasi baik bersama komedian macam Jim Carey dan Jack Black namun Rogen rasanya bukan kolaborator yang pas untuk sang sineas. Bisa jadi karena sang sineas kini tidak menulis naskahnya. Sebagai fans berat film-film bikinan Gondry sebelumnya, saya cuma mau bilang, “What the hell are u doin man (Gondry)?” (C)
Aksi komedi serta dialog konyol memang menjadi penekanan filmnya. Rogen yang juga menulis skripnya memang menyukai komedi verbal seperti ini hingga adegan dialog yang tak penting pun bisa diulur-ulur. Duo Rogen dan Chou juga tampil tidak buruk sekalipun karakter Kato lebih banyak pasif. Cameron Diaz yang bermain sebagai Lenore tampak sekali hanya berfungsi sebagai pemanis tanpa banyak peran yang berarti. Sementara Christoph Waltz yang bermain kuat dan percaya diri dalam Inglorious Basterds kali ini mendapat peran konyol yang sama sekali tidak pas dengannya.
The Green Hornet bagi penonton awam adalah film aksi komedi yang menghibur terutama karena komedi verbal serta beberapa adegan aksi konyolnya. Sentuhan Rogen tampak lebih dominan ketimbang sentuhan Gondry. Sekalipun di masa silam Gondry berkolaborasi baik bersama komedian macam Jim Carey dan Jack Black namun Rogen rasanya bukan kolaborator yang pas untuk sang sineas. Bisa jadi karena sang sineas kini tidak menulis naskahnya. Sebagai fans berat film-film bikinan Gondry sebelumnya, saya cuma mau bilang, “What the hell are u doin man (Gondry)?” (C)
No comments:
Post a Comment