Tipikal Banyolan Khas Warkop
Tahun: 1983
Produksi: PT. Parkit Film
Sutradara : Arizal
Penulis Naskah : Deddy Armand / Raam Punjabi
Pemain : Dono / Kasino / Indro / Eva Arnaz / Lydia Kandou
Ilustrasi Musik : Gatot Sudarto
Sinematografi : Harry Susanto
Editing : Nasrul Syawar
Durasi : 96 menit
Produksi: PT. Parkit Film
Sutradara : Arizal
Penulis Naskah : Deddy Armand / Raam Punjabi
Pemain : Dono / Kasino / Indro / Eva Arnaz / Lydia Kandou
Ilustrasi Musik : Gatot Sudarto
Sinematografi : Harry Susanto
Editing : Nasrul Syawar
Durasi : 96 menit
Maju Kena Mundur Kena merupakan salah satu film trio pelawak legendaris Dono, Kasino dan Indro yang sangat sukses pada masa rilisnya. Film ini sangat populer pada saat itu dengan jumlah penonton lebih dari enam ratus ribu. Film ini bercerita tentang tiga anak kost yang bekerja di bengkel mobil, yang kemudian suka dengan seorang gadis teman kos mereka yang bernama Marina. Cerita kemudian berjalan seputar kejadian-kejadian lucu di rumah kos mereka.
Seperti
film-film Warkop kebanyakan, pada opening credit diperlihatkan adegan-adegan
lucu yang menimpa Dono, Kasino dan Indro sekaligus memperkenalkan mereka. Satu
aksinya memperlihatkan ketika mereka
bertiga bersepeda pagi dan mengalami kesialan ketika bertemu gadis-gadis cantik
yang mereka temui di jalan. Sepanjang film kita disuguhi berbagai macam adegan
lucu tanpa berhenti. Aspek cerita seolah hanya sebagai medium untuk
mengantarkan aksi-aksi lucu mereka yang spontan. Seperti ketika adegan kakek dan nenek Marina
datang ke kos dan mulailah Marina dan Dono membuat akal-akalan untuk
berpura-pura menjadi sepasang suami istri. Rangkaian adegan aksi-aksinya
terpisah tanpa membentuk satu rangkaian runtut dari awal hingga akhir sehingga
membuat film ini dapat dinikmati secara terpisah tiap adegannya.
Dalam
menciptakan adegan-adegan lucu Warkop DKI sering kali mengandalkan pada
adegan-adegan lucu dan konyol yang berpangkal dari ketidakberuntungan seperti
terjatuh dari sepeda, menabrak sapi, hingga Dono tertimpa bola pada
pertandingan sepak bola wanita. Dalam hampir semua film-filmnya, termasuk film
ini, Warkop juga seringkali “mengeksploitasi” sisi sensualitas dari para
pemeran wanitanya melalui pakaian yang seksi dan minim. Juga mesti terdapat
adegan di pantai yang memperlihatkan wanita-wanita cantik yang mengenakan bikini.
Penggunaan
bahasa visual juga tidak jarang pula digunakan untuk mendukung dan menciptakan
aksi lucu. Seperti ketika Dono mencetak gol dalam pertandingan sepakbola, aksi
ini diulang beberapa kali dengan diikuti bertambahnya skor dari pihak Dono.
Musik dan efek suara, seperti “dung” atau “boing” juga setiap kali muncul untuk
mendukung aksi-aksi konyolnya.
Secara
keseluruhan adegan-adegan komedi yang ditawarkan oleh Warkop merupakan adegan
yang bisa dibilang sedikit usang untuk penonton pada masa sekarang. Namun
tentunya pada masanya film ini mampu memuaskan para penonton melalui sebuah
sajian komedi yang sangat menghibur. Dono, Kasino, dan Indro adalah legenda
industri film di Indonesia dan akan selalu dikenang para penikmat film-film
komedi Indonesia.
Febrian Andhika
Terima kasih ya reviewnya, film maju kena mundur kena jadi inget masa masa film dki
ReplyDelete