Not The Best Superhero Movie but Sure
it’s Very Entertaining
4 Mei 2012
Director: Joss Whedon
Producer: Kevin Feige
Script: Joss Whedon
Cast: Robert Downey Jr. / Chris Evans /
Mark Rufallo / Chris Hemsworth / Scarlett Johansonn / Jeremy Renner / Samuel L.
Jackson
Cinematography: Seamus McGarvey
Editing: Jeffrey Ford / Lisa Lassek
Music: Alan Silverstri
Studio: Marvel Studios
Distributor: Walt Disney Pictures
Running Time: 143 minutes
Budget: $220 million
Mumbutuhkan
waktu yang cukup lama dan penuh kesabaran hingga akhirnya proyek The Avengers diproduksi. Iron Man (2008) terhitung adalah proyek
pertama, berlanjut The Incredibles Hulk
(2008), lalu Iron Man 2 (2010), Thor (2011), dan terakhir Captain America: The First Avenger
(2011). Dalam masing-masing film memiliki petunjuk (salah satunya melalui posh credit scene) yang saling menghubungkan
superhero-superhero ini, mengisyaratkan bahwa mereka ada di dunia cerita yang
sama atau sering diistilahkan Marvel’s
Universe.
Masing-masing
superhero memiliki ciri, karakter, dan personanya, yang jelas tidak mudah untuk
menggabungkan mereka dalam satu film, namun terbukti The Avengers mampu melakukan ini dengan sangat baik. Namun
banyaknya karakter utama dan semua harus dibagi dalam porsi yang sama membuat
film ini harus mengorbankan kedalaman cerita. Kita memang sudah mengetahui
latar belakang masing-masing superhero dari film-film mereka sebelumnya, lalu apa
lagi yang dibutuhkan film ini? Jawabnya jelas musuh yang jauh lebih kuat dari
mereka. Musuh yang lebih kuat bakal menjamin munculnya aksi-aksi pertempuran
maha hebat dan seru. Ini adalah hidangan utama yang ditawarkan The Avengers.
Karakter dan
sikap yang konsisten dari tokoh-tokoh utama (film-film sebelumnya) dalam
pengembangan cerita filmnya juga patut mendapatkan acungan jempol. Sungguh
menarik melihat para superhero ini bertengkar mulut ketimbang beradu otot. Sisi
manusiawi mereka justru tampak disini. Tidak mudah memasukkan unsur humor
dengan karakter, gaya, dan sifat mereka yang berbeda dan eksentrik namun The Avengers dapat melakukannya dengan sempurna.
“Pakai kostummu dan kita selesaikan secara jantan” ujar Rogers pada Starks. “Puny God” ujar Hulk pada Loki. Celotehan
serta ejekan ringan satu sama lain nyaris tampak sepanjang filmnya dan selalu
mengundang tawa penonton. Unsur humor menjadi menu kedua yang ditawarkan The Avengers.
Aspek
sinematografi sedikit berbeda dari film-film sebelumnya. Kamera hampir tidak
pernah statis dan dengan dukungan editing cepat selalu bergerak dengan dinamis
melalui sudut-sudut yang kadang ekstrem bahkan hingga kamera berputar 180
derajat. Ilustrasi musik dibesut oleh Alan Silvestri yang juga membuat score untuk Captain America. Tidak heran jika tone musiknya sepanjang film nyaris mirip dengan score Captain Amerika. Masing-masing
film sebelumnya memiliki tema musik yang khas, sayang hal ini tidak tampak
disini. Bicara efek visual, sepertinya tidak perlu banyak komentar, just enjoy the spectacle!
The Avangers bakal menjawab semua apa
yang diinginkan penonton. Aksi-aksi menawan nan memesona, komedi, sedikit
drama, dengan dukungan penampilan yang karismatik para aktor dan aktrisnya. Jika
Anda sabar sedikit menunggu ada scene
tambahan di kredit penutup yang mengisyaratkan musuh para jagoan kita kelak. The Avengers memang tidak memiliki
kualitas film-film superhero seperti The
Dark Knigth atau Spiderman 2
namun boleh dibilang film ini adalah film superhero yang paling menghibur yang
pernah diproduksi. Tidak heran jika film ini bakal menjadi film superhero
terlaris tahun ini. (B+)
Mank bro, score-nya Silvestri kentel banget nuansa Captain America: The First Avenger, tapi keren banget theme song-nya!!! :D
ReplyDeleteOh ya, kapan2 main ke Blog w juga ya, thx