Sebuah Eksplorasi Unik “Good vs Evil”
Raavan (2010)
Studio: Madras Talkies
Sutradara: Mani Ratnam
Produser: Mani Ratnam / Sharada Trilog / Shaad Ali
Penulis Naskah: Mani Ratnam
Pemain: Abhishek Bachchan / Aishwarya Rai / Vikram
Ilustrasi Musik: A.R. Rahman
Sinematografi: Santosh Sivan / V. Manikandan
Editing: Sreekar Prasad
Durasi: 139 menit
Dev (Vikram), seorang polisi jatuh cinta kepada Ragini (Rai), seorang gadis penari klasik. Mereka lalu menikah dan Dev membawa Ragini ke tempat tugasnya yang baru di Maati Lal, sebuah kota kecil di India utara. Lal Maati adalah kota kecil dimana polisi bukanlah penegak hukum melainkan Beera (Bachchan), seorang pria yang menjadi panutan disana. Dev menganggap Beera ancaman bagi masyarakat dan menjadikannya buron. Beera lalu menyandera Ragini dan Dev yang murka pun mengejar sang buron. Semasa pengejaran ini ternyata mengungkap kebenaran tentang diri mereka bertiga. Sebuah perjalanan yang mengungkap identitas sejati mereka.
Dari judulnya Raavan atau “Rahwana” mengisyaratkan kisahnya yang merupakan adaptasi lepas dari kisah Ramayana bab Penculikan Sinta. Tidak seperti kisah aslinya uniknya film ini justru mengaburkan tokoh baik dan buruk. Beera yang sejak awal tampak begitu jahat dan kasar lama kelamaan justru menjadi sosok yang meraih simpati Ragini. Demikian pula dengan Dev. Plotnya sendiri dituturkan dengan lambat cenderung membosankan seiring dengan terkuaknya jati diri masing-masing karakter. Sekuen pernikahan adik Beera menjelang akhir yang disajikan secara besar-besaran adalah kunci serta titik balik cerita filmnya. Setelah ini semua misteri terkuak. Dari sisi cerita film ini jelas sangat membosankan karena penonton dibiarkan menggantung lebih dari separuh filmnya. Namun pencapaian estetik film ini yang sangat baik mampu mengimbangi sisi naratifnya.
Hampir sepanjang film memperlihatkan indahnya panorama wilayah pegunungan India utara yang masih natural. Hal ini terutama didukung pencapaian sinematografi yang sangat mengagumkan baik melalui variasi sudut kamera maupun komposisi yang sempurna. Seperti tampak pada sekuen klimaks pertarungan di jembatan gantung mampu disajikan begitu meyakinkan tak kalah dengan film-film aksi buatan Hollywood. Dari sisi pemain Bachchan, Vikram, dan Rai bermain luar biasa. Walau peran mereka memang cenderung teatrikal namun permainan akting mereka mampu mengimbangi satu sama lain dalam semua adegan. Satu pencapaian lagi yang mengagumkan adalah lagu dan musik dari komposer kondang peraih Oscar, A.R. Rahman yang sudah tidak perlu kita ragukan lagi. Sekuen musikalnya yang energik dan enak dinikmati memang menjadi penyeimbang tempo plotnya yang lambat.
Studio: Madras Talkies
Sutradara: Mani Ratnam
Produser: Mani Ratnam / Sharada Trilog / Shaad Ali
Penulis Naskah: Mani Ratnam
Pemain: Abhishek Bachchan / Aishwarya Rai / Vikram
Ilustrasi Musik: A.R. Rahman
Sinematografi: Santosh Sivan / V. Manikandan
Editing: Sreekar Prasad
Durasi: 139 menit
Dev (Vikram), seorang polisi jatuh cinta kepada Ragini (Rai), seorang gadis penari klasik. Mereka lalu menikah dan Dev membawa Ragini ke tempat tugasnya yang baru di Maati Lal, sebuah kota kecil di India utara. Lal Maati adalah kota kecil dimana polisi bukanlah penegak hukum melainkan Beera (Bachchan), seorang pria yang menjadi panutan disana. Dev menganggap Beera ancaman bagi masyarakat dan menjadikannya buron. Beera lalu menyandera Ragini dan Dev yang murka pun mengejar sang buron. Semasa pengejaran ini ternyata mengungkap kebenaran tentang diri mereka bertiga. Sebuah perjalanan yang mengungkap identitas sejati mereka.
Dari judulnya Raavan atau “Rahwana” mengisyaratkan kisahnya yang merupakan adaptasi lepas dari kisah Ramayana bab Penculikan Sinta. Tidak seperti kisah aslinya uniknya film ini justru mengaburkan tokoh baik dan buruk. Beera yang sejak awal tampak begitu jahat dan kasar lama kelamaan justru menjadi sosok yang meraih simpati Ragini. Demikian pula dengan Dev. Plotnya sendiri dituturkan dengan lambat cenderung membosankan seiring dengan terkuaknya jati diri masing-masing karakter. Sekuen pernikahan adik Beera menjelang akhir yang disajikan secara besar-besaran adalah kunci serta titik balik cerita filmnya. Setelah ini semua misteri terkuak. Dari sisi cerita film ini jelas sangat membosankan karena penonton dibiarkan menggantung lebih dari separuh filmnya. Namun pencapaian estetik film ini yang sangat baik mampu mengimbangi sisi naratifnya.
Hampir sepanjang film memperlihatkan indahnya panorama wilayah pegunungan India utara yang masih natural. Hal ini terutama didukung pencapaian sinematografi yang sangat mengagumkan baik melalui variasi sudut kamera maupun komposisi yang sempurna. Seperti tampak pada sekuen klimaks pertarungan di jembatan gantung mampu disajikan begitu meyakinkan tak kalah dengan film-film aksi buatan Hollywood. Dari sisi pemain Bachchan, Vikram, dan Rai bermain luar biasa. Walau peran mereka memang cenderung teatrikal namun permainan akting mereka mampu mengimbangi satu sama lain dalam semua adegan. Satu pencapaian lagi yang mengagumkan adalah lagu dan musik dari komposer kondang peraih Oscar, A.R. Rahman yang sudah tidak perlu kita ragukan lagi. Sekuen musikalnya yang energik dan enak dinikmati memang menjadi penyeimbang tempo plotnya yang lambat.
Sinema Bollywood boleh berbangga hati karena film ini mampu memberikan sajian yang berkelas dibandingkan film-film India sejenis yang hadir belakangan ini. Film ini bisa dikatakan adalah kombinasi antara film masala (komersil) serta film seni (art). Film ini merupakan kombinasi unik antara seni literatur (Kisah Ramayana), teater, musik, serta film. Raavan mencoba mengeksplorasi sisi baik dan sisi buruk manusia dengan caranya yang unik. Siapa “Rahwana” sebenarnya? Setiap manusia rasanya memiliki “Rahwana” dalam dirinya masing-masing.
Debby Dwi Elsha
No comments:
Post a Comment