Walaupun film
ini adalah sekuel dari Batman (1989) namun kisahnya sama sekali terpisah. Tidak
seperti sebelumnya kisah film kali ini cukup rumit dan penuh intrik untuk
penonton dewasa sekali pun. Adegan dialog banyak mendominasi dan minim sekuen
aksi. Tokoh-tokohnya yang “absurd” (tidak nalar) berbuntut pula pada jalan
kisahnya yang “absurd”, tidak fokus, dan sulit ditebak. Karakter Penguin tak
jelas sikapnya, dalam satu sisi ia sangat cerdas namun anehnya emosinya mudah
terpancing hingga melakukan hal-hal diluar dugaan yang konyol. Cat Woman yang
sebenarnya hanya dendam dengan Shreck juga mencampuri urusan Batman dan Penguin,
juga kisah asmara antara Selina dengan Bruce Wayne semakin menambah rumit
suasana.
No comments:
Post a Comment