Ehm...sebelumnya kenalan dulu yak...aku Fahmy anak UNY...kebetulan aku ikutan komunitas film anak bahasa inggris UNY...aku mau minta tolong donk referensi film yang bagus buanget tapi ringan buat ditonton...pokokke highly recommended lah...trus bagi2 ilmu donk tentang gimana bikin film indie...coz terus terang komunitas ini baru aja lahir dan masih amat sangat kurang pengalaman...apa siy yang dilakuin sama komunitas pecinta film selain nonton dan analisis film...kita bingung soalnya...kesannya klo itu2 aja kan bosen...makasih ya...maap banyak bertanya...salam budaya...
hi mas Fahmy, alasan kami membuat komunitas ini semuanya sdh kami tulis di edisi pertama... orientasi montase memang lebih pada apresiasi film karena jumlah komunitas seperti ini sangat minim... nonton film dan apresiasi film, that's what we do...
beberapa anggota kami juga sudah berpengalaman produksi film indie, mungkin mas Fahmi dan rekan-rekan bisa bertemu langsung untuk berdiskusi soal produksi..
soal referensi film jumlahnya banyak sekali.. anda minat film jenis apa.. film-film hollywood rata2 sdh cukup buat referensi.. sepertinya lebih baik jika kita berdiskusi langsung.. mas fahmi bisa hubungi kami lebih lanjut lewat email...
untuk para pembaca montase... kami minta maaf karena untuk edisi 8 kali ini hasil cetak cover kurang sempurna... hasilnya sedikit agak gelap... ini benar-benar diluar kemampuan kami... smoga edisi berikut bisa jauh lebih baik... that's all folks.. trims perhatiannya....
edisi animasinya seru. tulisan andrei seger kayak rujak. tim burton si anak nakalnya disney sayangnya hanya dibahas sambil lalu saja. harusnya dibahas sendiri nih di satu artikel haha
covernya agak dark yah, gpp sih animasi kan tidak selalu colourful (ngeles mode on), dibuktikan dengan review persepolis dan trademark burton dalam karya2 animasinya.
saran: di blog ditulis dong montase bisa didapatkan di mana saja. karena dah kesohor nih buletin.
trims atas masukannya.. kami sudah buat kolom baru... all about montase.. semuanya tentang buletin kami ada disana.. lengkap...
mengenai Burton rasanya masih minim film animasi buatannya.. tercatat cuma dua film... satu filmnya pun ia cuma produser... Burton memang punya gaya yang khas namun film animasi Burton tidak khas... Burton hanya memakai gaya "ekspresionis" film-film non animasinya ke film animasinya.... mungkin pada edisi mendatang kita bisa bahas Burton dan karakteristik film-filmya...
Buat Homerian : Loh Bukannya Tim Burton Film animasinya yg ngetop baru 2 (kalo gak salah), Yg Nightmare Before Christmas & Corpse Bride ya...?! Sptnya kurang tuh klo diulas secara khusus. Kecuali klo udah ada 5 filmnya yg udah top baru boleh tuh diulas secara khusus & lebih mendalam.
Trus buat tim redaksi Montase mana nih edisi Pdf-nya (terutama edisi 1,2) ketinggalan nih nyadarnya ada buletin bagus....lol
sebenarnya tidak bisa ditarik kesimpulan bahwa animasi burton tidak khas karena sekedar memakai gaya eskpresionisnya ke animasi. Gothic's his lifestyle. Burton tidak memisahkan ciri itu dari karya2 seninya. dalam buku kumpulan ceritanya garis-garis coretan gambarnya terlihat kasar dan gelap, karena itu emang stylenya. Tidak mungkin kan burton harus membuat animasi yang bukan ciri gayanya. Membuat wajah2 cantik bak bishounen.
ok.. trims sekali responnya... bicara ttg film-film Burton memang selalu menarik... kembali ke konteks film animasi (bahasan edisi 8)... Masalah Burton lebih ke masalah kuantitas... kita semua juga tahu Burton pasti akan selalu membuat film dengan gayanya, hanya saja film animasinya masih minim... beda jika Burton sdh memproduksi banyak film animasi... (nb: sineas Nightmare Before Christmas, Henry Selick, setelahnya juga membuat film animasi dengan gaya yang senada, James and the Giant Peach)
Dear montase, belum lama ini saya melihat film "the diving bell and the butterfly" (Scaphandre et le papillon, Le) . Saya tertarik sekali dengan film ini dan ingin berbagi cerita dengan montase. Bisakah anda mereviewkannya?
ok... the diving bell and the butterfly" (Scaphandre et le papillon, Le, memang film istimewa... tunggu saja review-nya... nb: lain kali permintaan review, anda letakkan di kolom ask montase for review agar kami tidak melewatkan komen anda... trims perhatiannya
hari ini Empire XXI Jogja dibuka... 7 studio kalo gak salah... semoga bisa jadi tempat nongkrong baru para pecinta film di jogja... sayang justru premier filmnya lama2 semua.... body of lies.. tropic thunder... highscool reunion... semua udah keluar dvd orinya... mengherankan kenapa gak puter film baru sekalian...
bicara budaya nonton anak muda jogja memang menarik.. anak muda jogja sekarang jauh berbeda dengan 10-15 tahun lalu ketika budaya nonton film masih kuat... lifestyle juga tidak sepenuhnya tepat... anak muda jogja punya sifat suka menjajal sesuatu yang baru... apapun yang baru pasti rame... coba perhatikan XXI satu dua bulan lagi... pasti suasana kembali normal... jika film-filmnya masih basi mungkin malah tambah sepi... coba liat nasib 21 Amplaz skrg... kalo tren filmnya masih terus begini cuma tinggal tunggu tutup...
to jogjazz: lewat doang. keliatan kan dari tongkrongan parkirnya :D. .. to editor: apa iya itu anak muda jogja? bukan anak muda yang kebetulan kuliah di jogja? haha. lifestylekan kecenderungan untuk kekinian, sejalan dengan trend. makanya saya bilang XXI, the building, pembungkusnya yang jadi gaya hidup bukan menontonnya.
anak muda yang kuliah di jogja hitungannya juga anak muda jogja kan... sekalipun bukan orang jogja... dari jaman saya kuliah 75%lebih anak muda yang kuliah di jogja juga asalnya dari luar jogja.. saya cuma komen masalah budaya nonton anak muda yang bergeser dari hobi nonton menjadi ikut2an nonton (mayoritas)... karena mungkin di jogja sdh 10thn lebih gak ada bioskop... saya pikir setahun dua tahun lagi pasti berubah lagi.. balik seperti dulu.. kalo pembungkusnya jelas, apa sih yang bukan gaya hidup sekarang... ok trims, menarik diskusinya...
mohon maaf kepada para pembaca terdapat kesalahan cetak pada buletin montase edisi 11. Pada artikel Sekilas Sinema India, alinea kedua, "Film pertama kali diperkenalkan di India pada tanggal 7 Juli 1986 melalui film-film..", yang benar adalah tahun 1896. Terima kasih atas perhatiannya.
Saya penulis dan pemerhati filem dari Malaysia yang sudah setahun mengenali zine saudara. Baru-baru ini saya di JAFF 2009, Yogyakarta. Edisi-edisi terbaru Montase lebih mantap, dengan artikel-artikel penulis jemputan yang amat baik, terutamanya penulisan filem Horror Indonesia oleh penulis rumahfilm.org pada edisi Filem Korea. Saya tidak berapa menggemari penulisan ulasan filem tempatan pada edisi-edisi awal, tetapi tampak, selepas edisi Animasi, penulisan saudara sudah matang. Moga-moga kualiti ini dikekalkan.
terima kasih atas masukannya... kami semua di montase memang pecinta film namun masih perlu banyak belajar lagi dalam soal menulis.. jam terbang kami masih minim.. semoga ke depan tulisan-tulisan bisa kami jaga dan tingkatkan kualitasnya.. mungkin Anda beminat menulis untuk buletin montase, bicara soal sinema di negara Anda... kami tunggu...
Sebagai Newbie, saya selalu mencari online untuk artikel yang bisa membantu saya. Terima kasih Wow! Terima kasih! Saya selalu ingin menulis dalam sesuatu situs saya seperti itu. Dapatkah saya mengambil bagian dari posting Anda ke blog saya?
Maaf sebesar-besarnya bagi para pembaca Montase. Blog kami sedang dalam masa revisi dan perbaikan sehingga update blog masih belum dimungkinkan. Semoga dalam waktu dekat blog kami bisa update dengan info, review, serta artikel-artikel dari buletin terbaru. Mohon maaf sekali lagi dan terima kasih atas perhatiannya.
Buletin Montase telah memasuki edisi ke-25, dan ini adalah pencapaian yang sama sekali tidak mudah buat kami. Terima kasih kepada seluruh pembaca serta pihak-pihak yang selama ini banyak mendukung kami. Kami mengakui masih banyak memiliki kelemahan serta kekurangan karena segala keterbatasan yang kami miliki namun kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk bisa lebih baik dari dari waktu ke waktu. Harapan kami adalah Buletin Montase bisa muncul sebagai bacaan alternatif bagi para pecinta film diantara majalah-majalah film besar yang ada di negeri ini. Masukan dan dukungan dari para pembaca sekalian selalu kami harapkan. Terima Kasih atas perhatiannya dan mari terus menonton film!
permisi... ada info nih, kontes Akbar nulis cerpen & cipta lagu berhadiah jutaan rupiah, Kerjasamanya blogger Ari Tunsa bareng Close Up, dkk... DL 11 Nopember. Buruan cek TKP ya? http://wp.me/pYoyO-Ui kasi tau temenz2 yg laen ya? kesempatan bagus nih :D
Apakah ada buku yang membahas khusus mengenai gaya ekspresionisme dalam film ? Apa aja nih mas film film Indonesia yang mengadopsi gaya ekspresionisme?
weleh weleh, kewren amat yak blognya montase ....
ReplyDeletejadi pengen juga nih ....
long live montase deh ...
montase rock n roLL
ReplyDeletehidup mas himawan!
Ehm...sebelumnya kenalan dulu yak...aku Fahmy anak UNY...kebetulan aku ikutan komunitas film anak bahasa inggris UNY...aku mau minta tolong donk referensi film yang bagus buanget tapi ringan buat ditonton...pokokke highly recommended lah...trus bagi2 ilmu donk tentang gimana bikin film indie...coz terus terang komunitas ini baru aja lahir dan masih amat sangat kurang pengalaman...apa siy yang dilakuin sama komunitas pecinta film selain nonton dan analisis film...kita bingung soalnya...kesannya klo itu2 aja kan bosen...makasih ya...maap banyak bertanya...salam budaya...
ReplyDeleteOiya maap karena aku belum punya blog...mungkin feedback dan ilmu2 yang akan dibagi bisa dikirim ke lichen_muse_080605@yahoo.co.id
ReplyDeleteFahmy
hi mas Fahmy,
ReplyDeletealasan kami membuat komunitas ini semuanya sdh kami tulis di edisi pertama... orientasi montase memang lebih pada apresiasi film karena jumlah komunitas seperti ini sangat minim... nonton film dan apresiasi film, that's what we do...
beberapa anggota kami juga sudah berpengalaman produksi film indie, mungkin mas Fahmi dan rekan-rekan bisa bertemu langsung untuk berdiskusi soal produksi..
soal referensi film jumlahnya banyak sekali.. anda minat film jenis apa.. film-film hollywood rata2 sdh cukup buat referensi.. sepertinya lebih baik jika kita berdiskusi langsung.. mas fahmi bisa hubungi kami lebih lanjut lewat email...
ok trims responnya..
untuk para pembaca montase...
ReplyDeletekami minta maaf karena untuk edisi 8 kali ini hasil cetak cover kurang sempurna... hasilnya sedikit agak gelap... ini benar-benar diluar kemampuan kami... smoga edisi berikut bisa jauh lebih baik...
that's all folks..
trims perhatiannya....
edisi animasinya seru. tulisan andrei seger kayak rujak. tim burton si anak nakalnya disney sayangnya hanya dibahas sambil lalu saja. harusnya dibahas sendiri nih di satu artikel haha
ReplyDeletecovernya agak dark yah, gpp sih animasi kan tidak selalu colourful (ngeles mode on), dibuktikan dengan review persepolis dan trademark burton dalam karya2 animasinya.
saran:
di blog ditulis dong montase bisa didapatkan di mana saja. karena dah kesohor nih buletin.
Hahaha tulisan saya bagus karena editornya handal :D
ReplyDeleteYa mungkin lain kali montase bisa menampilkan edisi khusus tersebut. mungkin di kolom spesial director, Tim Burton spesial page?.
Totally agree with the suggestion, to display on the blog: where's Montase's can find :)
Jabat erat,
Andrei B.
trims atas masukannya.. kami sudah buat kolom baru... all about montase.. semuanya tentang buletin kami ada disana.. lengkap...
ReplyDeletemengenai Burton rasanya masih minim film animasi buatannya.. tercatat cuma dua film... satu filmnya pun ia cuma produser... Burton memang punya gaya yang khas namun film animasi Burton tidak khas... Burton hanya memakai gaya "ekspresionis" film-film non animasinya ke film animasinya.... mungkin pada edisi mendatang kita bisa bahas Burton dan karakteristik film-filmya...
Buat Homerian : Loh Bukannya Tim Burton Film animasinya yg ngetop baru 2 (kalo gak salah), Yg Nightmare Before Christmas & Corpse Bride ya...?! Sptnya kurang tuh klo diulas secara khusus. Kecuali klo udah ada 5 filmnya yg udah top baru boleh tuh diulas secara khusus & lebih mendalam.
ReplyDeleteTrus buat tim redaksi Montase mana nih edisi Pdf-nya (terutama edisi 1,2) ketinggalan nih nyadarnya ada buletin bagus....lol
cuma mau nanggepin ini:
ReplyDeletesebenarnya tidak bisa ditarik kesimpulan bahwa animasi burton tidak khas karena sekedar memakai gaya eskpresionisnya ke animasi. Gothic's his lifestyle. Burton tidak memisahkan ciri itu dari karya2 seninya. dalam buku kumpulan ceritanya garis-garis coretan gambarnya terlihat kasar dan gelap, karena itu emang stylenya. Tidak mungkin kan burton harus membuat animasi yang bukan ciri gayanya. Membuat wajah2 cantik bak bishounen.
ok.. trims sekali responnya... bicara ttg film-film Burton memang selalu menarik... kembali ke konteks film animasi (bahasan edisi 8)... Masalah Burton lebih ke masalah kuantitas... kita semua juga tahu Burton pasti akan selalu membuat film dengan gayanya, hanya saja film animasinya masih minim... beda jika Burton sdh memproduksi banyak film animasi... (nb: sineas Nightmare Before Christmas, Henry Selick, setelahnya juga membuat film animasi dengan gaya yang senada, James and the Giant Peach)
ReplyDeleteDear montase, belum lama ini saya melihat film "the diving bell and the butterfly" (Scaphandre et le papillon, Le) . Saya tertarik sekali dengan film ini dan ingin berbagi cerita dengan montase. Bisakah anda mereviewkannya?
ReplyDeleteok... the diving bell and the butterfly" (Scaphandre et le papillon, Le, memang film istimewa... tunggu saja review-nya... nb: lain kali permintaan review, anda letakkan di kolom ask montase for review agar kami tidak melewatkan komen anda... trims perhatiannya
ReplyDeletehari ini Empire XXI Jogja dibuka... 7 studio kalo gak salah... semoga bisa jadi tempat nongkrong baru para pecinta film di jogja... sayang justru premier filmnya lama2 semua.... body of lies.. tropic thunder... highscool reunion... semua udah keluar dvd orinya... mengherankan kenapa gak puter film baru sekalian...
ReplyDeletefilm basi aja rame kok. XXI mah gaya hidup. persis bgt waktu pertama kali KFC masuk indonesia, ngantri haha.
ReplyDeleteBerarti Homerianpustaka juga ikutan antri karena koq tau bgt dg para penganut lifestyle tsb donk..:D
ReplyDeletebicara budaya nonton anak muda jogja memang menarik.. anak muda jogja sekarang jauh berbeda dengan 10-15 tahun lalu ketika budaya nonton film masih kuat... lifestyle juga tidak sepenuhnya tepat... anak muda jogja punya sifat suka menjajal sesuatu yang baru... apapun yang baru pasti rame... coba perhatikan XXI satu dua bulan lagi... pasti suasana kembali normal... jika film-filmnya masih basi mungkin malah tambah sepi... coba liat nasib 21 Amplaz skrg... kalo tren filmnya masih terus begini cuma tinggal tunggu tutup...
ReplyDeleteto jogjazz: lewat doang. keliatan kan dari tongkrongan parkirnya :D.
ReplyDelete..
to editor: apa iya itu anak muda jogja? bukan anak muda yang kebetulan kuliah di jogja? haha.
lifestylekan kecenderungan untuk kekinian, sejalan dengan trend. makanya saya bilang XXI, the building, pembungkusnya yang jadi gaya hidup bukan menontonnya.
anak muda yang kuliah di jogja hitungannya juga anak muda jogja kan... sekalipun bukan orang jogja... dari jaman saya kuliah 75%lebih anak muda yang kuliah di jogja juga asalnya dari luar jogja.. saya cuma komen masalah budaya nonton anak muda yang bergeser dari hobi nonton menjadi ikut2an nonton (mayoritas)... karena mungkin di jogja sdh 10thn lebih gak ada bioskop... saya pikir setahun dua tahun lagi pasti berubah lagi.. balik seperti dulu.. kalo pembungkusnya jelas, apa sih yang bukan gaya hidup sekarang...
ReplyDeleteok trims, menarik diskusinya...
.cayooo....
ReplyDelete.yang penting tumbuhin terus minat anak muda buat nonton...dengan kritis dan mendidik...
.thanks
mohon maaf kepada para pembaca terdapat kesalahan cetak pada buletin montase edisi 11. Pada artikel Sekilas Sinema India, alinea kedua, "Film pertama kali diperkenalkan di India pada tanggal 7 Juli 1986 melalui film-film..", yang benar adalah tahun 1896.
ReplyDeleteTerima kasih atas perhatiannya.
Salam Montase,
ReplyDeleteSaya penulis dan pemerhati filem dari Malaysia yang sudah setahun mengenali zine saudara. Baru-baru ini saya di JAFF 2009, Yogyakarta. Edisi-edisi terbaru Montase lebih mantap, dengan artikel-artikel penulis jemputan yang amat baik, terutamanya penulisan filem Horror Indonesia oleh penulis rumahfilm.org pada edisi Filem Korea. Saya tidak berapa menggemari penulisan ulasan filem tempatan pada edisi-edisi awal, tetapi tampak, selepas edisi Animasi, penulisan saudara sudah matang. Moga-moga kualiti ini dikekalkan.
to fadz di Malaysia
ReplyDeleteterima kasih atas masukannya... kami semua di montase memang pecinta film namun masih perlu banyak belajar lagi dalam soal menulis.. jam terbang kami masih minim.. semoga ke depan tulisan-tulisan bisa kami jaga dan tingkatkan kualitasnya.. mungkin Anda beminat menulis untuk buletin montase, bicara soal sinema di negara Anda... kami tunggu...
It agree, a useful piece
ReplyDeleteOn your place I would not do it.
ReplyDeleteSebagai Newbie, saya selalu mencari online untuk artikel yang bisa membantu saya. Terima kasih Wow! Terima kasih! Saya selalu ingin menulis dalam sesuatu situs saya seperti itu. Dapatkah saya mengambil bagian dari posting Anda ke blog saya?
ReplyDeleteGreat Blog..!!!! Keep Blogging.... :)
ReplyDeleteMaaf sebesar-besarnya bagi para pembaca Montase. Blog kami sedang dalam masa revisi dan perbaikan sehingga update blog masih belum dimungkinkan. Semoga dalam waktu dekat blog kami bisa update dengan info, review, serta artikel-artikel dari buletin terbaru. Mohon maaf sekali lagi dan terima kasih atas perhatiannya.
ReplyDeleteBuletin Montase telah memasuki edisi ke-25, dan ini adalah pencapaian yang sama sekali tidak mudah buat kami. Terima kasih kepada seluruh pembaca serta pihak-pihak yang selama ini banyak mendukung kami. Kami mengakui masih banyak memiliki kelemahan serta kekurangan karena segala keterbatasan yang kami miliki namun kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk bisa lebih baik dari dari waktu ke waktu. Harapan kami adalah Buletin Montase bisa muncul sebagai bacaan alternatif bagi para pecinta film diantara majalah-majalah film besar yang ada di negeri ini. Masukan dan dukungan dari para pembaca sekalian selalu kami harapkan. Terima Kasih atas perhatiannya dan mari terus menonton film!
ReplyDeletepermisi...
ReplyDeleteada info nih, kontes Akbar nulis cerpen & cipta lagu berhadiah jutaan rupiah,
Kerjasamanya blogger Ari Tunsa bareng Close Up, dkk...
DL 11 Nopember. Buruan cek TKP ya? http://wp.me/pYoyO-Ui kasi tau temenz2 yg laen ya? kesempatan bagus nih :D
ya benar sekali jika james bond juga merupakan tokoh yang sangat menarik teutama dalam action,,
ReplyDeletesalam kenal semua
ReplyDeleteApakah ada buku yang membahas khusus mengenai gaya ekspresionisme dalam film ?
ReplyDeleteApa aja nih mas film film Indonesia yang mengadopsi gaya ekspresionisme?
mantap, dah punya situs baru aja nih si admin
ReplyDelete