Comedy Romantic Movies



Film komedi romantis merupakan sub-genre dari film komedi dan film roman. Ciri khas film komedi romantis pada umumnya adalah dua orang pasangan muda yang segar, menarik, dan lucu yang mana mereka ditakdirkan untuk saling jatuh cinta, namun terpisah oleh berbagai macam hal seperti status sosial, orang tua, sahabat, prinsip, atau lainnya, hingga pada akhirnya mereka dapat mengatasi semua masalah itu dan dapat hidup bahagia bersama selamanya. Film komedi romantis seringkali menampilkan sisi lucu dan kekonyolan dari tokoh-tokoh yang berbeda status atau memiliki karakter yang berlawanan satu sama lain atau berbeda status. Tokoh yang satu kaya dan satu miskin, satu majikan atau atasan dan yang satu lagi bawahannya, atau bisa pula satu halus dan satu berperangai kasar.

Plot yang sering ada dalam film komedi romantis adalah tentang dua karakter, biasanya laki-laki dan perempuan bertemu, awalnya mereka berseteru kemudian muncul ketertarikan diantara keduanya. Atau dapat pula karena sebuah konflik, bisa dari mereka sendiri ataupun masalah eksternal membuat mereka harus berpisah. Selama mereka berpisah, salah satu ataupun keduanya mulai merasa kehilangan dan sadar bahwa mereka saling mencintai. Cerita kemudian berlanjut pada usaha-usaha tokoh utama untuk bertemu atau mendapatkan orang yang dicintainya tersebut. Si tokoh utama kemudian menyatakan perasaanya dan film pun berakhir bahagia.

Setting cerita film-film komedi romantis lazimnya menggunakan kota-kota besar. Musik dan lagu menjadi salah satu kunci pendukung utama dalam membentuk mood filmnya. Musik dan lagu ringan berirama dan berlirik romantis biasanya mengiringi sepanjang filmnya sesuai konteks cerita. Dalam perkembangan sejak era silam hingga saat ini genre komedi romantis sudah ribuan film diproduksi dan dengan mudah kita jumpai berbagai macam variasinya. Banyak akrtis maupun aktor serta sutradara masa kini yang menjadi ikon film-film bergenre komedi romantis, seperti Hugh Grant, Julia Roberts, Tom Hanks, Meg Ryan, dan sutradara seperti Woody Allen dan Garry Marshall.

Komedi Romantis era Klasik

Film komedi romantis mulai mengalami masa keemasan di era tahun 30-an dimana film-film besar dengan genre ini banyak diproduksi pada masa itu. Beberapa diantaranya bahkan mampu menyabet penghargaan Oscar. Tahun 1931, sineas dan aktor kawakan Charlie Chaplin memproduksi film bisu komedi romantis berjudul City Light bersama Virginia Cherrill. Film berkisah sedih dan romantis ini juga dianggap sebagai karya terbaik Chaplin. Setelah itu kemudian film-film ber-genre sejenis semakin banyak diproduksi, diantaranya yang populer pada tahun 1932 Paramount Pictures memproduksi dua film berjudul Trouble in Paradise yang dibintangi oleh Miriam Hopkins, Kay Francis, dan Herbert Marshall serta No Man of Her Own yang dibintangi oleh Clark Gable dan Carole Lombard.

Sejak tahun 1934 muncul genre Screwball Comedy. Genre ini sendiri adalah genre film yang sangat popular di Amerika selama masa depresi pada awal tahun 1930 hingga 1940. Genre ini sangat khas, merupakan bentuk lain dari komedi romantis, merupakan kombinasi komedi slapstick dengan dialog-dialog yang cepat. Dua tokoh utama pasangan pria dan wanita seringkali digambarkan bertengkar seolah membenci satu sama lain padahal mereka saling mencintai. Film-film screwball comedy biasanya juga menampilkan konflik-konflik yang berhubungan dengan kelas sosial, serta sering mengangkat topik tentang pernikahan maupun rujuk kembali setelah bercerai. Tercatat salah satu pelopor film screwball comedy adalah, It Happened One Night (1934), yang disutradarai oleh Frank Capra dan dibintangi oleh Clark Gable dan Claudette Colbert. Film berbujet $350 ribu ini adalah film pertama yang mampu menyabet lima penghargaan bergengsi Academy Award sebagai film, sutradara, aktor, aktris, dan skenario terbaik.

 Screwball comedy yang sukses dengan cepat diikuti oleh film-film lainnya, seperti My Man Godfrey (1936) yang dibintangi oleh William Powell and Carole Lombard, The Awful Truth (1937), serta yang paling populer Bringing Up Baby (1938) dibintangi oleh Katharine Hepburn dan Cary Grant. Dua nama besar ini selanjutnya banyak bermain di film berjenis sama. Di tahun 1940, dua film populer screwball comedy diproduksi, yakni His Girl Friday arahan sutradara Howard Hawks yang dibintangi oleh Cary Grant dan Rosalind Russell, lalu  The Philadelphia Story yang kembali mempertemukan pasangan Cary Grant dan Katharine Hepburn. Film arahan George Cukor ini dinominasikan untuk enam penghargaan Academy Award dan meraih dua penghargaan untuk aktor terbaik (James Stewart) dan naskah adaptasi terbaik. Cukor rajin memproduksi film jenis ini di akhir dan awal dekade, yakni Adam’s Rib (1948) dan Pat and Mike (1952) dimana Hepburn kembali bermain disini.   

Pada tahun 1953 Paramount Pictures memproduksi film komedi romantis arahan sutradara William Wyler berjudul Roman Holiday yang diperankan oleh aktor ternama Gregory Peck dan aktris muda pendatang baru Audrey Hepburn. Film berbujet $1,5 juta ini dinominasikan untuk tujuh nominasi oscar, dan meraih tiga kategori yaitu aktris terbaik (Audrey Hepburn), kostum, dan naskah terbaik. Film ini pulalah yang kemudian mengantarkan Audrey Hepburn menjadi salah satu bintang legedaris Hollywood. Hepburn beberapa kali juga bermain dalam komedi romantis setelahnya, yakni Sabrina (1954) dimana ia bermain bersama dua aktor besar, yakni Humphrey Bogart dan William Holden. Film ini juga di-remake pada era 90-an. Kemudian juga Breakfast at Tiffany’s (1961) dimana Hepburn menjadi ikon klasik sepanjang sejarah sinema.


Sineas besar Billy Wilder cukup banyak memproduksi film komedi romantis pada era 50-an dengan bintang-bintang superstar-nya. Di awali oleh Sabrina yang dibintangi Hepburn, kemudian The Seven Year Itch yang dibintangi oleh Marilyn Monroe dan Tom Ewell. Kembali bersama Hepburn, Wilder mengarahkan Love in the Afternoon yang kali ini sang aktris dipasangkan dengan Gary Cooper. Lalu film komedi fenomenal, Some Like It Hot (1953) yang kembali dibintangi Monroe bersama Jack Lemmon dan Tony Curtis. The Apartment (1960) yang meraih lima Oscar, ternasuk film terbaik. Film ini sendiri dibintangi kembali oleh Jack Lemmon dan Shirley MacLaine. Kolaborasi Wilder, Lemmon, dan MacLaine bertemu kembali dalam komedi romantis, Irma La Douce (1963).

Era 70-an dan 80-an

Periode ini bisa jadi era paling buruk bagi perkembangan film komedi romantis. Tercatat hanya belasan film saja bergenre ini diproduksi pada dua dekade ini.  Namun bibit film komedi romantis modern mulai muncul pada periode ini. Secara cerita tidak banyak yang berubah dengan yang telah ada pada era klasik terutama 60-an, beberapa elemen karakteristik film komedi romantis di era modern lebih banyak dipengaruhi oleh tren yang berkembang pada masanya. Beberapa elemen yang tampak jelas pada film-film komedi romantis era ini adalah dialog yang lebih smart serta plot yang ringan.

Pada era 70-an, nama sineas sekaligus aktor yang mencuat adalah Woody Allen. Allen yang juga adalah komedian jenius memberikan warna tersendiri bagi genre komedi. Dengan gaya bicaranya yang khas, dialog yang cepat dan cerdas, melalui lelucon verbalnya membawa gnre komedi ke sebuah level yang baru. Hal ini tampak dominan dalam filmnya yang paling populer, Annie Hall (1977), sebuah komedi romantis unik yang dianggap mampu memberikan standar bagi film komedi modern. Film ini meraih Oscar yakni, Aktris terbaik (Diane Keaton), Sutradara Terbaik (Allen), Naskah Terbaik (Allen), serta Film Terbaik. Sayang Allen gagal meraih kemenangan untuk Nominasi Aktor Terbaik. Satu lagi komedi romantis dan juga salah satu karya terbaiknya adalah Manhattan (1979) yang berkisah tentang penulis (Allen) yang memacari gadis berusia 17 tahun. Uniknya film ini diproduksi hitam putih, dan pujian juga diberikan pada aspek sinematografi karena mampu menampilkan kota New York dengan begitu indahnya.

Seperti halnya sebelumnya, dekade 80-an tak banyak film komedi romantis yang diproduksi namun ada tiga film yang menonjol dan sukses luar biasa. Moonstruck (1987) digarap oleh Norman Jewison dan dibintangi oleh Cher dan Nicholas Cage. Film ini sendiri mendapatkan enam nominasi Oscar termasuk film terbaik dan meraih kemenangan untuk aktris utama, aktris pembantu, dan naskah orisinal terbaik. Kemudian sineas kondang Mike Nichols menggarap Working Girl (1988) yang dibintangi Melanie Griffith dan Harrison Ford. Film ini juga sukses meraih enam nominasi Oscar termasuk film terbaik. Kemudian yang terakhir adalah When Harry Met Sally (1989) arahan Rob Reiner yang ditulis naskahnya oleh Nora Ephron. Ephron berhasil mereaih nominasi Oscar untuk naskahnya. Film yang dibintangi Billy Crystal dan Meg Ryan ini juga dihiasi belasan nomor-nomor populer yang romantis.

Era 90-an Hingga Kini

Era 90-an dan setelahnya bisa dibilang adalah era tumbuh suburnya genre komedi romantis. Di era 90-an tercatat hanya puluhan film komedi romantis diproduksi dan di dekade berikutnya melonjak sangat drastis hingga ratusan film genre ini diproduksi. Genre komedi romantis ini dari sisi cerita secara umum masih klise dan hanya merupakan pengembangan dari era klasik namun variasinya berkembang sangat luar biasa hingga melampaui batas genre ini sendiri. Perkembangan genre ini tak hanya di Hollywood namun juga di Inggris hingga Asia.

Satu film yang menjadi pelopor mendongkrak popularitas film komedi romantis adalah Pretty Woman (1990) arahan Garry Marshall. Film yang dibintangi oleh Richard Gere dan Julia Roberts ini merupakan film komedi romantis terlaris sepanjang masa dengan raihan pendapatan kotor hingga $463 juta di seluruh dunia. Formula klasik cerita tentang “pangeran” dan gadis miskin ini menjadi tren kembali. Roberts berhasil meraih nominasi aktris terbaik Oscar dan film ini juga sukses dinominasikan untuk empat kategori Golden Globe. Film ini pulalah yang kemudian melambungkan nama aktris Julia Robert sebagai seorang superstar di industri film Hollywood.

Suksesan Pretty Woman membuat film-film ber-genre komedi romantis semakin banyak diproduksi. Tercatat beberapa tahun berselang terdapat tiga film komedi romantis yang sukses besar. Boomerang (1992) yang dibintangi superstar kulit hitam, Eddie Murphy dan Halle Barry, dengan daya tarik sang komedian film ini laris dimana-mana. Film unik, The Groundhog Day (1993) garapan Harold Ramis mengisahkan tentang pembawa acara cuaca yang terjebak dalam satu hari yang berulang-ulang. Film yang secara estetik banyak dipuji pengamat ini dibintangi oleh Bill Murray dan Andie MacDowell. Satu lagi adalah film romantis garapan Nora Ephron, Sleepless in Seattle (1993) Film yang berbujet $21 juta ini meraih pendapatan mencapai $227 juta diseluruh dunia yang melambungkan popularitas Tom Hanks dan Meg Ryan.

Film komedi romantis produksi Inggris Four Weddings and a Funeral (1994) arahan sutradara Mike Newell menjadi film Inggris terlaris sepanjang masa pada eranya. Film berbujet hanya $4.4 juta ini meraih pendapatan diluar perkiraan banyak orang, yakni $ 245 juta. Berbeda dengan film komedi romantis Amerka lazimnya, sentuhan “Inggris” terutama banyolan-banyolan khasnya memberikan warna yang berbeda bagi genre ini. Film yang ditulis naskahnya oleh Richard Curtis ini meraih nominasi film terbaik Oscar. Film yang dibintangi Hugh Grant dan Andie MacDowell ini melambungkan nama Grant setelahnya.

Perkembangan film komedi romantis setelahnya tak luput dari nama-nama besar diatas. Julia Roberts bermain dalam film-film komedi romantis sukses seperti, My Best Friend Wedding (1997), Notting Hill (1999) dan Runaway Bride (1999). Dalam film Notting Hill, ia bersama Hugh Grant bermain dalam film berkisah klise tentang aktris populer dan pemuda pemilik toko buku. Dalam Runaway Bride, Roberts kembali bersama tim suksesnya, Garry Marshall dan Richard Gere. Ephron, Tom Hanks, dan Meg Ryan kembali berkolaborasi dalam You’ve Got Mail (1998) sekalipun tak sesukses film sebelumnya. Sementara Ryan sendiri bermain dalam film sukses, French Kiss (1995).

Beberapa film komedi romantis lainnya yang juga sukses pada dekade 90-an, dibintangi beberapa aktris yang tengah naik daun, sebut saja Sandra Bullock, While You Were Sleeping (1995), lalu Drew Barrymore, The Wedding Singer (1998) dan Never Been Kissed (1999). Lalu Cameron Diaz dan Ben Stiller sukses besar melalui There’s Something About Mary (1998). George Clooney dan aktris senior, Michele Pfieffer bermain dalam film komedi romantis unik yang berlangsung zhanya sehari, One Fine Day (1996). Sementara film komedi romantis unik yang patut dicatat adalah As Good as It Gets (1997) yang mengkasting aktor senior, Jack Nicholson serta aktris Helen Hunt. Selain sukses komersil film ini juga sukses meraih tujuh nominasi Oscar termasuk film terbaik.

Memasuki milenium baru genre komedi romantis terhitung sudah solid menjadi salah satu genre besar yang berpengaruh di industri film. Tecatat produksi film komedi romantis hanya dalam satu dekade ini saja nyaris sudah dua kali lebih banyak dari produksi setengah abad sebelumnya. Separuhnya produksi film komedi romantis lebih ditujukan ke penonton remaja dengan mengkasting bintang-bintang muda yang lebih menarik, enerjik, dan fresh. Namun tetap saja nama-nama aktor dan aktris senior masih menjadi jaminan sukses sebuah film komedi romantis. Film komedi romantis juga semakin berkembang dan berbenturan dengan genre-genre lain seperti fantasi, olahraga, hingga superhero.

What Woment Wants (2000) menjadi pembuka sukses film komedi romantis di era baru ini. Film komedi romantis bernuansa fantasi ini dibintangi oleh aktor besar, Mel Gibson dan Helent Hunt yang sukses meraih $374 juta. Lalu film komedi romantis Inggris sukses, Bridget Jones's Diary (2001) yang dibintangi dengan sangat menawan oleh Renee Zellweger bersama Hugh Grant dan Colin Firth. Sukses film ini juga memicu produksi sekuelnya yang diproduksi dua tahun kemudian. Lalu juga film romantis unik tentang takdir cinta, Serendipity (2001) yang dibintangi oleh John Cusack dan Kate Beckinsale. Jennifer Lopez bermain dalam dua film komedi romantis, yakni The Wedding Planner (2001) dan Maid in Manhattan (2002). Jennifer Anniston dekade ini bermain dalam banyak film sejenis diantaranya, Along Came Polly (2004), The Break Up (2006), The Swicth (2010) dan baru lalu Just Go With It (2011).

Sementara bintang-bintang muda yang tengah naik daun semakin naik popularitasnya. Drew Barrymore bermain dalam film komedi romantis unik 50 First Date (2004) serta Fever Pitch (2005), serta He’s Just Not That Into You (2009). Kirsten Dunst bermain dalam Get Over It (2001) dan Wimbledon (2004). Reese Whiterspoon bermain dalam film-film komedi romantis seperti Legally Blonde (2001), Sweet Home Alabama (2002), serta Just Like Heaven (2005). Katherine Heigle namanya mulai bersinar setelah membintangi film-film komedi romantis seperti Knocked Up (2007), 27 Dressed (2008), hingga The Ugly Truth (2009). Aktor muda Ryan Reynolds, bermain dalam film-film sukses seperti Definitely Maybe (2008) dan The Proposal (2009) dimana ia bermain bersama Sandra Bullock.

Selain film-film komedi romantis konvensional, bermunculan pula film komedi romantis unik yang dipelopori oleh Love Actually (2003) garapan Richard Curtis. Love Actually merupakan film yang tidak memiliki plot utama, yakni banyak plot (sekitar delapan cerita) yang disajikan secara bergantian. Walau setiap plot tak berhubungan langsung satu sama lain namun mereka diikat oleh tema yang sama. Film ini dibintangi sederetan bintang ternama, yakni Hugh Grant, Liam Nesson, Colin Firth, Kiera Knightley, dan banyak lainnya. Dan secara mengejutkan pula film ini sukses luar biasa di pasaran. Film ini diikuti beberapa film lainnya seperti Valentine’s Day (2010) dan New Year’s Eve (2011) yang keduanya digarap oleh Garry Marshall.

Tidak hanya Amerika dan Inggris saja yang mendominasi film komedi romantis. Industri film di Asia pun tak kalah bersaing, terutama dari Korea, Jepang, serta India. Di India hampir di setiap filmnya, nyaris selalu memasukkan unsur roman dan komedi, hingga sulit membedakan secara pasti film yang bergenre komedi romantis. Salah satu contoh komedi romantis yang sukses adalah Rab Ne Bana Di Jodi (2008) arahan Aditya Chopra yang dibintangi sang superstar, Shahrukh Khan. Komedi Romantis juga merupakan salah satu genre yang paling banyak di produksi di Korea dengan antusiasme penonton yang begitu tinggi. Salah satu film komedi romantis yang secara kualitas dianggap baik adalah My Sassy Girl (2008) yang kemudian oleh Hollywood di-remake dengan judul yang sama. Film ini juga merupakan film komedi romantis terlaris di Korea hingga kini.

Film komedi romantis adalah salah satu genre favorite yang selalu ditunggu penonton, ceritanya yang ringan dan menghibur, serta biaya produksinya yang relatif tidak terlalu mahal merupakan alasan mengapa genre ini selalu di produksi. Film komedi romantis akan semakin berkembang dan semakin banyak diproduksi untuk memenuhi antusias para penonton, khususnya untuk kaum hawa.

Febrian Andhika

1 comment:

nadiaananda said...

Makasih,, akhirnya tahu juga deh aku maksudnya.. :)