Dari Redaksi mOntase

...
Setelah mengalami berbagai masalah sehingga membuat deadline menjadi molor, akhirnya Buletin Montase Edisi 3 berhasil terwujud bulan ini. Seperti pada edisi-edisi sebelumnya edisi ini masih menyajikan kolom fokus sejarah film yang kali ini membahas tentang sinema neorealisme Italia serta beberapa ulasan film-film Indonesia maupun film asing. Edisi kali ini juga memuat beberapa tulisan dari rekan-rekan pembaca yang mengirimkan artikelnya ke Montase. Salah satu artikel yang menarik adalah catatan pengalaman seorang rekan kita selama berada di Prancis dalam rangka kuliah pendek film. Montase kali ini memiliki isi lebih beragam tidak lain bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan pembaca sekalian. Kami menyadari Montase masih jauh dari sempurna. Segala bentuk kritik, saran ataupun lainnya kami harapkan dari pembaca demi kemajuan Montase serta film Indonesia pada umumnya.

2 comments:

Anonymous said...

- mau tanya neh, apa sih perbedaan realis & neorealis..?


- trus ada sutradara yang ngomong gini? bener g ya...?

" Secara estetis, realisme tidak dapat dikatakan revolusioner seperti telah dikatakan sebelumnya. Ia cenderung untuk mengingkari kekuasaan pembuat film dan dengan demikian film kurang berdaya sebagai alat untuk menimbulkan perubahan sosial."
(Sergei Eisenstein)

bener g si...?

redaksi said...

- neorealis cuma istilah untuk gerakan sinema... film-film neorealis semuanya realis...
- konteks statementnya kami gak jelas... tapi prinsipnya gak masalah.. itu cuma opini eisenstein... dia ngefans editing yang menurutnya lebih sinematik... jika sekarang eisenstein masih hidup pasti dia bersorak gembira...